0
Rp0
Mini Cart
  • Empty cart

    No products in the cart.

Sejarah dan Perkembangan PT Gudang Garam Tbk

PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang yang berawal dari sebuah usaha kecil hingga menjadi raksasa industri rokok nasional yang mendunia.


Awal Berdiri (1956–1960-an)

Perjalanan Gudang Garam dimulai pada 26 Juni 1958, ketika Tjoa Ing Hwie (yang kemudian dikenal dengan nama Surya Wonowidjojo) mendirikan usaha rokok kretek di Kediri, Jawa Timur. Awalnya, usaha ini hanya memproduksi rokok kelobot dengan jumlah karyawan sekitar 50 orang. Produksi pertama dilakukan di rumah sederhana dengan peralatan manual.

Nama “Gudang Garam” dipilih oleh pendiri sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan. Sejak awal, produk Gudang Garam mengusung cita rasa khas rokok kretek yang sangat digemari masyarakat Indonesia.


Perkembangan Pesat (1970–1990-an)

Pada era 1970-an, Gudang Garam mulai berkembang pesat dan memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dalam skala besar. Pabrik pertama yang modern dibangun di Kediri. Kemudian, pada 1979, Gudang Garam mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM), mengikuti perkembangan teknologi di industri rokok.

Pada dekade ini, perusahaan terus memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia dan mulai mengembangkan pasar ekspor. Gudang Garam menjadi merek yang sangat populer, terutama di segmen rokok kretek.


Era Modernisasi dan Go Public (1990–2000-an)

Tahun 1990, Gudang Garam resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI), menandai langkah besar dalam modernisasi perusahaan. Setelah itu, Gudang Garam terus melakukan inovasi produk dengan meluncurkan berbagai varian rokok kretek, baik SKT maupun SKM.

Selain memperluas pangsa pasar domestik, Gudang Garam juga memperkuat ekspor ke mancanegara. Pada periode ini, perusahaan membangun fasilitas produksi modern dan memperbesar kapasitas untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.


Produk Unggulan Gudang Garam

PT Gudang Garam Tbk adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1958. Selain dikenal karena sejarah panjangnya, Gudang Garam juga memiliki deretan produk unggulan yang mendominasi pasar rokok kretek nasional. Berikut adalah daftar produk terkenal dan bagaimana strategi pemasaran perusahaan ini berjalan hingga kini.


Produk Gudang Garam Berdasarkan Jenisnya

1. SKM (Sigaret Kretek Mesin) – Filter

Produk kategori ini adalah yang paling populer di pasaran. Beberapa di antaranya:

  • Gudang Garam Surya 16 & Surya 12
    Produk flagship Gudang Garam dengan cita rasa kretek kuat, digemari oleh banyak kalangan.
  • Gudang Garam Surya Professional
    Varian premium dari Surya dengan kemasan elegan.
  • Gudang Garam Signature (Mild, Filter, Splash)
    Varian mild dan modern untuk konsumen muda yang menginginkan rasa ringan.
  • GG Mild & GG Move
    Produk inovasi dengan desain kemasan kekinian, menyasar segmen anak muda.

2. SKT (Sigaret Kretek Tangan)

Produk ini dibuat dengan teknik linting tangan tradisional.

  • Gudang Garam Djaja
    Salah satu produk klasik yang sudah lama dikenal masyarakat.
  • Gudang Garam Klobot
    Kretek dengan pembungkus dari kulit jagung (klobot), menjaga cita rasa tradisional.

3. Varian Lain

  • Surya Pro Mild & Pro Bold
    Inovasi rasa untuk memenuhi selera generasi baru.
  • GG Mild Shiver dan GG Mild Menthol
    Varian dengan sensasi mentol untuk segmen khusus.

Harga Rata-Rata Produk (Per Bungkus)

  • Surya 16: Rp28.000 – Rp32.000
  • Signature Mild: Rp24.000 – Rp28.000
  • GG Mild: Rp22.000 – Rp26.000
  • Gudang Garam Djaja: Rp15.000 – Rp18.000

(Harga bervariasi tergantung daerah dan kebijakan cukai).


Jajaran Pengurus Saat Ini (Direksi & Komisaris)

Dewan Komisaris (2025–RUPST selanjutnya):

Presiden Komisaris: Juni Setiawati Wonowidjojo

Komisaris Independen: Frank Willem van Gelder, Gotama Hengdratsonata, Hanlim Suprianto

Direksi:

Presiden Direktur: Susilo Wonowidjojo

Wakil Presiden Direktur: Indra Gunawan Wonowidjojo

Direktur lainnya: Heru Budiman, Herry Susianto, Istata Taswin Siddharta, Andik Wahyudi, Hamdhany Halim, Slamet Budiono, Sony Sasono Rahmadi.


Penurunan Kinerja Keuangan dan Isu PHK Massal

Memasuki tahun 2024 hingga paruh pertama 2025, performa keuangan Gudang Garam mengalami tekanan luar biasa. Pada akhir 2023, laba bersih perusahaan masih menyentuh Rp5,32 triliun, tetapi kemudian anjlok drastis menjadi Rp980,8 miliar pada 2024 — level terendah dalam 10 tahun terakhir

Laporan keuangan per semester I tahun 2025 menunjukkan penurunan lebih lanjut: laba bersih hanya Rp117,16 miliar—turun hingga 87,3% YoY—sedangkan pendapatan turun menjadi Rp44,36 triliun dari sebelumnya Rp50,01 triliun

Penurunan ini terutama terjadi di segmen SKM dan SKT, yang mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat dan tekanan kenaikan cukai rokok

Di tengah kondisi tersebut, sebuah video viral di media sosial menampilkan momen haru karyawan PT Gudang Garam—dengan seragam merah dan biru—meratapi pemutusan hubungan kerja. Video itu langsung memicu spekulasi adanya PHK massal di perusahaan.


Kesimpulan

  • Gudang Garam berakar kuat sejak 1956, berkembang dari usaha kecil hingga menjadi salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.
  • Sejak 2023–2025, kinerja keuangan perusahaan tertekan akibat turunnya penjualan, kenaikan cukai, dan lemahnya daya beli.
  • Isu PHK massal menyebar luas melalui video viral, memicu kekhawatiran serikat dan publik.
  • Namun, perusahaan membantah terjadi PHK di fasilitas utama seperti Tuban, dan serikat buruh meminta verifikasi serta perlindungan pekerja.

Kondisi ini menunjukan tantangan serius industri rokok nasional dan urgensi intervensi pemerintah serta keterbukaan informasi perusahaan.

Previous
Tahapan Menjadi Juara Olimpiade Matematika Nasional
Next
Manajemen Warna di Percetakan dari Jutaan Warna Yang Ada, Cukup 4 warna Ini Kuncinya

Ari Wibowo M.M., adalah Founder & Entreprenuers yang memiliki keahlian tersertifikasi bidang Enabling E-commerce & Supply Chain Management. Hobby menulis tentang Traveling, dan share pengalaman menarik tentang membangun bisnis percetakan.

Website
You may also like this